A.
Pengertian Wireless (Nirkabel)
Wireless
atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang
menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data
dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra
merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan
ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Teknologi
jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai
dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi
nirkabel pada suatu jarak tertentu. Peranti yang umumnya digunakan untuk
jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA,
telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki
kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan
telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para
pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di
bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat
terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi
dengan PDA-nya.
Kelebihan
teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup menganggu
secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2
piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server
dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang
bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel2 ini tidak
melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini
dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan
tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel
Kekurangan
teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel
pada piranti lainnya.
B. Sejarah
Jaringan Nirkabel
Pada tahun
1970 Norman Abramson, seorang profesor di University of Hawaii, mengembangkan
komputer pertama di dunia jaringan komunikasi, ALOHAnet, menggunakan biaya
rendah seperti ham-radio. Dengan bi-directional topologi bintang, sistem
komputer yang terhubung tujuh ditempatkan lebih dari empat pulau untuk
berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran
telepon.
Pada tahun
1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di Proceedings IEEE pelaporan
percobaan jaringan area lokal nirkabel menggunakan komunikasi infra merah
disebarkan. Tak lama kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melaporkan percobaan
penerapan kode satu radio spread spectrum untuk komunikasi di terminal nirkabel
IEEE Konferensi Telekomunikasi Nasional. Pada tahun 1984, perbandingan antara
infra merah dan CDMA spread spectrum untuk komunikasi jaringan informasi kantor
nirkabel diterbitkan oleh IEEE Kaveh Pahlavan di Jaringan Komputer Simposium
yang muncul kemudian dalam IEEE Communication Society Magazine. Pada bulan Mei
1985, upaya Marcus memimpin FCC untuk mengumumkan ISM band eksperimental untuk
aplikasi komersial teknologi spread spectrum. Belakangan, M. Kavehrad
melaporkan percobaan sistem PBX nirkabel kode menggunakan Division Multiple
Access. Upaya-upaya ini mendorong kegiatan industri yang signifikan dalam
pengembangan dari generasi baru dari jaringan area lokal nirkabel dan
diperbarui beberapa lama diskusi di radio portabel dan mobile industri.
Generasi
pertama dari modem data nirkabel dikembangkan pada awal 1980-an oleh operator
radio amatir, yang sering disebut sebagai radio paket ini. Mereka menambahkan komunikasi
data pita suara modem, dengan kecepatan data di bawah 9.600-bit / s, untuk yang
sudah ada sistem radio jarak pendek, biasanya dalam dua meter band amatir.
Generasi kedua modem nirkabel dikembangkan FCC segera setelah pengumuman di
band eksperimental untuk non-militer penggunaan spektrum penyebaran teknologi.
Modem ini memiliki kecepatan data yang diberikan atas perintah ratusan kbit /
s. Generasi ketiga modem nirkabel ditujukan untuk kompatibilitas dengan LAN
yang ada dengan data tingkat atas perintah Mbit/s. Beberapa perusahaan yang
mengembangkan produk-produk generasi ketiga dengan kecepatan data diatas 1 Mbit
/ s dan beberapa produk sudah diumumkan oleh waktu pertama IEEE Workshop on
Wireless LAN.
C.
Tipe dari Jaringan Nirkabel
Sama halnya
seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak
dimana data dapat ditransmisikan.
1
.Wireless Wide Area Networks (WWANs)
Teknologi
WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan
publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang
sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau
juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa
telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second
generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System
for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga
Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk
transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi
standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga
secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.
GSM
GSM
memberikan suatu rekomendasi bukan suatu persyaratan. GSM menspesifikasikan
fungsi-fungsi dan antarmuka yang diperlukan secara detail bukan mengarah ke
perangkat keras yang digunakan. Alasan tersebut didasari untuk membatasi para
desainer sekecil mungkin namun tetap saja memungkinkan para operator untuk
membeli perangkat dari penyedia yang berbeda. Jaringan GSM dibagi menjadi tiga
sistem utama: sistem switching (SS), sistem base station (BSS),
dan sistem operasi dan support (OSS).
- Kelebihan GSM
- Kapasitas sistem lebih besar,
karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak
hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak
mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
- Sifatnya yang sebagai standar
internasional memungkinkan international roaming
- Dengan teknologi digital,
tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti
teks, gambar, dan video.
- Keamanan sistem yang lebih
baik
- Kualitas suara lebih jernih
dan peka.
- Mobile (dapat dibawa
kemana-mana)
- Kelamahan GSM
- Kualitas datanya sering
terjadi drop call
- Keamanan datanya mudah disadap
TDMA
Time
division multiple access (TDMA) diperkenalkan oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications
Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh American National
Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital yang
mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing
saluran.dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan
digital seluler untuk menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari
jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan
sebuah kanal frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan
mengalokasikan waktu. TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni
setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem
ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan untuk pengguna terakhir seperti
suara, data, faksimili,layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran.
Setiap
daerah layanan dalam sistem telpon seluler dibagi menjadi beberapa kolom. Setiap kolomnya digunakan kurang lebih satu
hingga tujuh kali dari kanal-kanal yang tersedia. Kolom telepon digital merubah
panggilan telepon menjadi digital sebelum berhubungan. Kolom ini menyediakan
tempat yang besar dan dengan baik menaikkan kapasitas dari setiap kolom. TDMA
mengambil setiap kanal dan membelahnya menjadi tiga kali celah. Setiap
pembicaraan di telepon mendapat sinyal radio untuk satu
hingga tiga kali, dan sistem tersebut secara cepat merubah dari satu telepon ke
telepon yang lain. Hal ini diserahkan ke time-division multiplexing. Karena sinyal digital sangat
ditekan, pergantian diantara tiga pembicaraan yang berbeda di telepon
disempurnakan dengan tidak menghilangkan informasi . Hasilnya berupa sistem
yang mempunyai tiga kali dari kapasitas sebuah sistem analog dan
menggunakan kanal yang sama tanpa TDMA. Sebuah kolom yang menggunakan TDMA
dapat menangani 168 penggilan yang tidak teratur secara menyeluruh. TDMA juga
digunakan dalam GSM yang merupakan dasar dari
PCS (Personal Communication Service). Dengan PCS, kanalnya dibagi
menjadi delapan bagian.
Pengoperasian
TDMA membutuhkan kontrol outlink semua bagian pengatur yang berisi beberapa
informasi kontrol. Pembawa outlink ini juga memiliki struktur bingkai yang
menyediakan informasi waktu akurat untuk semua bagian pengontrol. Peralatan
teleport sentral komputer VSAT mengatakan ke setiap situs slot waktu khusus
untuk digunakan dalam struktur TDMA dan rencana informasi ini disiarkan ke
semua bagian secara berkala. Rencana waktu ledakan mungkin sudah ditetapkan,
sehingga setiap bagian mengalokasikan proporsi tertentu dari keseluruhan
struktur waktu TDMA atau mungkin bersifat dinamis, dimana slot waktu yang
ditempatkan, disesuaikan sebagai tanggapan terhadap kebutuhan lalu lintas
setiap bagian.
- Keungulan TDMA
- TDMA didesain untuk digunakan
di setiap lingkungan dan situasi, dari penggunaan tanpa kabel di daerah
bisnis ke pengguna yang sering bepergian pada kecepatan tinggi di jalan
bebas hambatan (TOL).
- Keunggulan lain dari TDMA
selain meningkatkan efisiensi hubungan, dibandingkan dengan teknologi
seluler lain
- Kelemahan TDMA
- Penggunaan
dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan
panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah
panggilan akan terputus ketika panggilan tersebut bergerak diantara
kolom – kolom.
- TDMA
merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian distorsi, yang berdampak
ketika potongan dari perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan
kesulitan lainnya seperti sikap pada saat perbincangan sampai pada
telepon dari urutan.
CDMA
Tidak
seperti konsep pendahulunya yaitu TDMA yang mengalokasikan frekuensi tertentu
(Ditambah alokasi slot waktu untuk TDMA) dalam proses transmisi data, pada CDMA
data dibagi menjadi potongan-potongan kecil, kemudian disebar sehingga
menduduki banyak frekuensi diskrit dalam jangkauan tertentu. Proses penyebaran
(spreading) ini dilakukan menggunakan spreading code untuk
menyebar data sebelum transmisi dilakukan. Tiap potongan data yang tersebar
memiliki kode unik yang disebut Pseudo Random Noise Code atau disebut
juga PN Code untuk mengidentifikasi tiap sinyal yang dikirim. Pada
bagian penerima, digunakan correlator untuk menyusun data yangtersebar
itu sesuai dengan susunannya semula berdasarkan PN Code-nya.Pada proses
ini digunakan bandpassfilter untuk memilih sinyal yang akan digunakan.
Sinyal yang diinginkan akan dinaikkan dayanya sedangkansedangkan sinyal yang
tidak diinginkan akan dianggap noise.
- Kelabihan CDMA
- hanya membutuhkan satu
frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell
- tidak membutuhkan equalizer untuk
mengatasi gangguan spektrum sinyal
- dapat bergabung dengan metode
akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time)
untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk
menjaga intervensi antarkanal
- tidak membutuhkan alokasi dan
pengelolaan frekuensi
- memiliki kapasitas yang halus
untuk membatasi para pengguna akses
- memiliki proteksi dari proses
penyadapan
- Kekurangan CDMA
- Luas
cakupan BTS pada CDMA sangat tergantung dari berapa pelanggan yang
menggunakannya. Beda dengan GSM, berapa pun yang menggunakan, cakupannya
tetap. Ini karena sifat CDMA, seperti paru- paru yang akan mengecil saat
bekerja keras meniupkan udara ke luar. Kalau penggunanya sedikit pada
waktu bersamaan, cakupan BTS CDMA akan kembali meluas. Pada beberapa
kasus pemasangan pengulang (repeater) tidak optimal karena malah
mempersempit cakupan.
- Cakupan
CDMA (maksimal) sama dengan GSM, tergantung dari berapa frekuensi yang
digunakan. Makin kecil frekuensinya, makin luas cakupannya. Kalau
seluler, CDMA atau GSM, menggunakan frekuensi 1.900 MHz, cakupannya
hanya sekitar 2 km, dengan 800 MHz bisa sampai 5-6 km. Namun, dengan 450
MHz, seperti yang digunakan PT Mobisel, bisa sampai 30 km, bahkan hingga
120 km dengan antena khusus.
2 . Wireless Metropolitan Area
Networks (WMANs)
Teknologi
WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa
lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang
berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa
dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal.
Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang
berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi
mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk
mentransmisikan data.
Jaringan
akses nirkabel broadband,Yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan
tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa
teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service
(MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini,
tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih
terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
3. Wireless
Local Area Networks (WLANs)
Teknologi
WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area
yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus
atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada
kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan.
Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga
pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan
gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara.
Dalam
infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau
eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai
bridge antara stasiun- stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam
lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam
area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan
sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke
sumber daya jaringan.
4. Wireless
Personal Area Networks (WPANs)
Teknologi
WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi
peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan
dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS
adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10
meter. Saat ini,dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan
cahaya inframerah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang
menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak
sekitar 30 feet.
Data Bluetooth
dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini
digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group
(SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun
1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat
dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya inframerah.
D . Konsep
Jaringan Wireless
Topologi
Wireless LAN
memungkinkan workstation untuk berkomunikasi dan mengakses jaringan dengan
menggunakan propagasi radio sebagai media transmisi. Wireless LAN bisa
menghubungkan LAN kabel yang telah ada sebagai sebuah extensi atau menjadi
basis dari jaringan baru. WLAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat
dirancang untuk lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti
menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakti dan
Universitas.
Dasar dari
blok wireless LAN disebut dengan Sel. Sel adalah area yang dicakupi oleh
Komunikasi Wireless. Area cakupan ini tergantung pada kekuatan propagasi
signal radio dan tipe konstruksi dari penghalang, partisi dan atau karakter
fisik pada lingkungan dalam ruangan. PC Workstation, notebook, laptop,
dan PDA dapat bergerak dengan bebas di dalam area sel.
Setiap sel
Wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic management. Yang mana hal
ini dilakukan oleh Access Point (AP) yang mengatur komunikasi pada
setiap wireless station pada areal cakupan. Station juga saling
berkomunikasi satu dengan lainnya melalui AP, jadi proses komunikasi antar
station dapat disembunyikan antara satu dengan lainnya.
Dalam hal
ini AP berfungsi sebagai relay. AP juga dapat berfungsi sebagai bridge
yaitu penghubung antara wireless station dan jaringan kabel dan juga dengan sel
wireless lainnnya.
Roaming
Jika ada
beberapa area dalam sebuah ruangan di cakupi oleh lebih dari satu Access Poin
maka cakupan sel telah melakukan overlap. Setiap wireless station secara
otomatis akan menentukan koneksi terbaik yang akan ditangkapnya dari sebuah
AP. Area cakupan yang overlapping merupakan attribute penting dalam
melakukan setting wireless LAN karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya
roaming antar overlapping cel.
Roaming Melalui Overlaping Sel
Roaming
memungkinkan para pengguna mobile dengan portable station untuk bergerak dengan
mudah pada overlapping sel. Roaming merupakan work session yang terjadi
ketika bergerak dari satu sel ke sel yang lainnya. Sebuah gedung dapat
dicakupi oleh beberapa access point.
Ketika areal
cakupan dari dua atau lebih access point mengalami overlap maka station yang
berada dalam areal overlapping tersebut bisa menentukan koneksi terbaik yang
dapat dilakukan, dan seterusnya mencari access point yang terbaik untuk
melakukan koneksi. Untuk meminimalisasi packet loss selama perpindahan,
AP yang lama dan AP yang baru saling berkomunikasi untuk menkoordinasikan
proses.
Load Balancing
Area cakupan
dengan banyak pengguna dan traffik yang padat membutuhkan mult struktur
sel. Pada multi struktur sel, beberapa AP digambarkan pada area yang sama
untuk membangun sebuah area cakupan yang menghasilkan throughput secara
aggregate.
Sebuah
station yang berada di dalam sebuah coverage area secara otomatis
mengasosiasikan diri dengan AP yang memiliki kualitas signal terbaik.
Station akan terkoneksi dengan AP dengan pembagian yang seimbang pada semua
AP. Efisiensi akan didapatkan karena semua AP bekerja pada load level
yang sama. Load balancing juga dikenal dengan load sharing.
Dynamic Rate Switching
Rate data
pada masing station secara otomatis disesuaian berdasarkan kualitas signal yang
diperoleh. Performance (throughput) akan dimaksimalkan dengna menambah
rate data dan mengurangi retransmisi. Hal ini akan sangat penting untuk
applikasi mobile dimana kualitas signal sangat fluktuatif tapi kurang penting
untuk instalasi outdoor dimana kualitas signal stabil.
Media Access
Wireless LAN
menggunakan algoritma CSMA (Carrier Sense Multiple Access) dengan mekanisme CA
(Collision Avoidance), sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media
kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu
yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan mengunggu dengan
random time sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan.
Hardware dan Software yang di implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak
mahal pada hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.
Menghindari Tabrakan Data
Untuk
menghindari terjadinya tabrakan data, setiap stasiun akan mentransmisikan frame
RTS (Request To Send). Access point mengirim balik frame CTS (Clear To
Send) untuk memulai transmisi data. Frame ini termasuk waktu saat stasiun
mulai di transmisikan. Frame ini akan diterima oleh semua station dalam
sel, memberitahukan bahwa ada unit yang akan ditransmisikan selama X milidetik,
jadi yang lain tidak bisa melakukan transmisi walaupun media transmisinya
terlihat kosong.
E. Layanan
Pengembangan Wireless
1. Hotspot
Hotspot
merupakan coverage area yang dimiliki access point agar komputer dengan
perangkat wireless disekitar dapat terkoneksi internet. Hotspot menyediakan
layanan wireless LAN dan internet secara gratis maupun dengan biaya. Area
Hotspot biasanya menggunakan tempat area umum (seperti ruang lobby, area
parkir, kantin dll) agar perangkat WLAN yang digunakan user bisa melakukan
akses kelayanan Access Point. Ada 3 range frekuensi umum yang dalam tranmisi
wireless yaitu :
- Frekuensi microwave dengan
range 2–40 GHz, cocok untuk tranmisi point- to point.
- Frekuensi dalam range 30 MHz –
1 GHz, cocok untuk aplikasi omnidirectional. Range ini ditujuan untuk
range broadcast radio.
- Range frekuensi lain yaitu
antara 300 – 200000 GHz untuk aplikasi local, adalah spectrum infra merah.
Infra merah sangat berguna untuk aplikasi point-to-point dan multipoint
dalam area terbatas, seperti sebuah ruangan.
2. Bluetooth
Sebuah
teknologi wireless yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara
dengan jarak jangkauan yang terbatas. Bluetooth adalah sebuah teknologi
komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz
unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah
frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan
suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan
layanan yang terbatas.
Bluetooth
sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card
yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan
frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai
jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang
lebih rendah. Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread
Specturm Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang
digunakan adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu
lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS).
F. Komponen
Jaringan Wireless
Komponen
Utama Pada Wireless LAN
- Network Adapter, dapat berupa
NIC, external USB atau external PC Card ( NIC) internal integrated
merupakan komponen yang paling umum yang harus diinstall agar bisa
berkomunikasi pada jaringan wireless. Wireless Network adapter bisa built
in pada komputer atau merupakan peripheral tambahan.
- Wireless Router; Router
mengirimkan paket antara jaringan. Dalam wireless router telah ditambahkan
fungsi akses point pada sebuah multiport ethernet router. Terdapat 4
ethernet port , 802.11 access point , dan kadang terdapat port yang
bergungsi untuk server print, sehingga memungkinkan pengguna wireless
mengirim dan menerima paket data melalui multiple networks.
- Wireless Repeater; Sebuah
device yang mengirim dan menerima sinyal untuk satu tujuan utama yaitu
memeperluas area jangkauan . Repeater merupakan salah satu cara untuk
memperluas jangkauan jaringan atau memperkuat sinyal daripada menambahkan
beberapa perangkat access point. Namun kekurangan repeater adalah bisa
mengurangi performansi wireless LAN. Repeater harus menerima dan mengirim
setiap frame pada kanal radio yang sama , mengakibatkan terjadinya
peggandaan jumlah trafic pada jaringan. Hal ini terjadi jika digunakan
banyak repeater.
Bridge merupakan¥• Wireless Bridge; device yang menghubungkan dua jaringan
yang sama atau berbeda. Bridge menerima paket pada satu port dan mengirim
ulang pada port lainnya. Oleh karena itu bridge bisa mentransmisikan paket
dan secara terus menerus tanpa menyebabkan terjadinya collision.
- Antenna; Biasanya antena
yang digunakan pada teknologi wireless merupakan antenna omnidirectional,
karena antena omnidirectional lebih baik dalam area jangkauan. Antena
umumnya sudah langsung terintegrasi built in) pada perangkat access point,
atau router.
G.Karakteristik
Jaringan Wireless
• Dapat
menangani user yang bergerak (mobile)
• Menggunakan media tanpa kabel
• Mudah dalam penginstalan dan murah dari segi biaya jika dibandingkan dengan
wireline.
• Memiliki metode keamanan
• Adanya interferensi radio yang disebabkan oleh cuaca, multip
H.
Keunggulan dan Kekurangan Toknologi Wireless di Bandingkan jaringan Kabel
Keunggulan
Lebih murah
dalam biaya pengimplementasian dan perawatan infrastruktur Pada jaringan
kabel digunakan media transmisi seperti¤jaringan. coaxial, twisted pair, atau
fiber optic. Untuk instalasi jaringan baru, pengkabelan memakan biaya investasi
yang besar. Jika jaringan akan dikonfigurasi ulang, dibutuhkan biaya yang juga
hampir sama besar seperti biaya instalasi LAN baru. Dengan menggunakan
teknologi wireless, masalah ini bisa dieliminasi. Dengan meniadakan penggunaan
kabel, banyak keuntungan yang diperoleh seperti kepraktisan, tidak rumit dalam
instalasi jaringan dan penggunaan. Dari sisi estetika senidiri juga ¤menjadi
lebih baik, karena tidak diperlukan pengaturan kabel koneksi. Fleksibilitas
merupakan karakteristik utama dari teknologi wireless. Perangkat yang
menggunakan teknologi wireless bisa berpindah tempat selama masih didalam
coverage area, tanpa harus mengurangi fungsionalitas jaringan tersebut. Mudah
digunakan, sangat mendukung user mobility. Jaringan wireless juga memiliki
kemampuan untuk berubah sesuai dengan yang dibutuhkan (Scalability), dan
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan lainnya
(Interoperable ).
Kekurangan
Selain
keunggulan yang telah dijelaskan diatas, teknologi wireless juga memiliki
beberapa kekurangan , antara lain: Dipengaruhi oleh faktor luar seperti cuaca.
Hujan, salju dan kabut bisa mempengaruhi penyebaran sinyal bahkan sampai
berkurang 50 % nya
Halangan seperti pohon, gedung juga bisa mempengaruhi. Sehingga faktor ini
sangat penting diperhitungkan untuk merencanakan instalasi wireless MAN atau
WAN. Kemungkinan besar interfensi terhadap sesama hubungan wireless pada
perangkat lainnya. Interfensi disebabkan penggunaan perangkat lain yang bekerja
pada saluran yang sama.
Kesimpulan
Perkembangan
teknologi wireless begitu cepat. Jaringan wireless merupakan teknologi yang
digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat komunikasi menggunakan
gelombang radio (Radio Freguency/RF).Dalam komunikasi data terdapat beberapa
unsur agar sebuah proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Unsur-unsur
tersebut dapat berupa, sumber data, media dan penerima data. Pada
komunikasi data, media yang digunakan adalah kabel dan tanpa kabel..
Tak
dipungkiri lagi, saat ini, komunikasi bergerak memainkan peran yang semakin
signifikan dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi, khusunya mobile system.
Saat ini jumlah pengguna telepon mencapai angka ±1 milyar dan angka ini
melampaui jumlah pengguna jaringan telepon tetap. Sehingga pada saat itu
komunikasi wireless akan merupakan modal akses teknologi yang dominan.